POPMARKET – Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional ke angka 4,87 pada kuartal I 2025 dan dominasi pekerja di sektor informal menjadi sinyal penting bahwa Indonesia memerlukan SDM yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu beradaptasi dan berkontribusi nyata.
BINUS University merespons kondisi ini melalui penyelenggaraan Media Gathering di Kampus Anggrek BINUS @Kemanggisan, sebagai wujud nyata komitmen pendidikan tinggi dalam menjawab tantangan sosial dan ekonomi melalui inovasi, kolaborasi, dan penciptaan dampak.
Acara ini juga sejalan dengan inisiatif Kampus Berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sebagai bentuk keberlanjutan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kampus kini dituntut untuk tidak hanya berperan dalam pengajaran, tetapi juga menjadi katalisator transformasi sosial dan ekonomi, baik secara lokal maupun global.
Dalam kesempatan ini, Rektor BINUS University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M. menyampaikan bahwa BINUS secara konsisten menjalankan transformasi pendidikan yang menyatu dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

“Kami membekali mahasiswa dengan pengalaman praktikal sejak kuliah. Dengan pendekatan fleksibel dan multidisipliner, mahasiswa BINUS mampu beradaptasi lebih cepat dan unggul saat memasuki dunia profesional,” kata Nelly.
“Kami percaya bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga dampak nyata yang dapat diberikan oleh lulusannya kepada bangsa,” tegasnya.
BINUS University saat ini menempati peringkat #2 versi Times Higher Education (THE) 2025 sebagai Perguruan Tinggi Indonesia Berkelas Dunia, sebuah pengakuan internasional atas kualitas akademik, inovasi, serta keterlibatan global yang dibangun selama bertahun-tahun, apalagi sekarang posisi ini bisa berhasil melampaui beberapa top PTN.
BINUS mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berkontribusi. Keunggulan ini didukung oleh relasi kuat dengan lebih dari 2.200 perusahaan mitra di seluruh dunia, serta jaringan 200.000+ komunitas Binusian yang tersebar di berbagai industri, kota, dan negara.
Sinergi antara dunia kampus, industri, dan komunitas alumni menjadi fondasi penting dalam menciptakan Kampus Berdampak.
Hadir pula dalam acara ini salah satu alumni inspiratif, Garry Liwang, yang kini menjabat sebagai Editing, Lighting, Rendering, and Compositing (ELRC) supervisor dan pernah terlibat dalam produksi film Jumbo.