Minggu, Mei 25, 2025

Kemenhub Dirjen Perhubungan Udara Siap Bangun Tempat Parkir Pesawat di Tangerang

Must Read

POPMARKET – Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan aset negara dalam mendukung pengembangan sektor penerbangan nasional, Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan perjanjian siap membangun sebuah hanbhar di Bandar Udara Budiarto, Curug, Tangerang.

Untuk memanfaatkan aset negara ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menjalin kerja sama dengan PT Adhya Avia Prima (AAP) terkait pemanfaatan Bandar Udara Budiarto, Curug, Tangerang.

Dengan adendum perjanjian kerja sama pemanfaatan BMN (Barang Milik Negara) tersebut, PT AAP secara resmi dapat memanfaatkan lahan seluas 21.145 meter persegi di Bandara Budiarto. Hal ini dapat mengoptimalkan pengelolaan aset negara dalam mendukung pengembangan sektor penerbangan nasional, khususnya dibidang Perawatan Pesawat

Lukman F. Laisa selaku Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara mengatakan bahwa penandatangan adendum kerja sama antara PT Adhya Avia Prima telah diselesaikan. Kedua belah pihak pun siap membangun hanggar.

“Mudah-mudahan ini terus menjadi hal yang positif untuk yang lainnya. Tidak hanya di Curug, tapi bisa juga di tempat lain yang mungkin memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan untuk digunakan dan bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memang terkait dengan penerbangan,” kata Lukman, usai penandatangan adendum kerja sama, pada 2 Mei 2025.

Sementara itu Otto Sigit Budianto, Direktur PT Adhya Avia Prima mengungkapkan bahwa kerja sama pemanfaatan barang milik negara di Bandara Budiarto, akan mempunyai nilai tambah yang sangat tinggi bagi kedua belah pihak . Khususnya dalam Industri Aviasi.

“PT Adhya Avia Prima akan bekerja sama dengan PT Aero Nusantara Indonesia untuk membangun Hanggar dan workshop MRO (Maintenance Repair Overhaul) pesawat- pesawat Narrow Body untuk pesawat Boeing 737 dan Airbus 320 dan sekelasnya seperti MD 80, yang berstandar Internasional,” kata Otto.

Sebagai informasi Bandara Budiarto saat ini mempunyai panjang landasan pacu 2.000 meter dan dilengkapi dengan ILS (Instrument Landing Ssytem) untuk memandu pendaratan di malam hari, yang sebelumnya hanya 1.800 meter dan sedang ada pembicaraan dengan pihak Pertamina untuk dapat menyiapkan Fuel/Avigas guna kebutuhan refuel pesawat, yang selama ini pesawat harus membawa double uplit fuel dari Bandara Soeta atau Halim Perdanakusuma.

Pihak terkait juga sudah ada penjajagan dengan pihak Bea dan Cukai Provinsi Banten untuk kemungkinan penyediaan pelayanan PLB (Pusat Logistik Belikat) sehingga pelayanan spare path pesawat dapat dikerjakan dengan cepat dan hal ini bisa menjadi daya saing lebih kompetitif dengan MRO regional.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Article

JAM-Intel Kejagung Reda Manthovani Raih Gelar Kehormatan Grand Master dari Markas Taekwondo Dunia

POPMARKET - Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Kejaksaan Agung RI, Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M., mendapat anugerah Gelar...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_imgspot_img